Sistem Performance

Performance Management adalah suatu kemampuan dalam menanggapi kinerja sebuah aplikasi, server, jaringan, dekstop, maupun database itu sendiri.

System Performance (Kinerja Sistem) adalah kemampuan kerja dari sekumpulan elemen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan. kemampuan kerja dari sekumpulan komponen basis data yang saling berkaitan atau berhubungan untuk mencapai suatu tujuan dari basis data itu sendiri. seorang dba harus mengerti interaksi dbms dengan server, OS, dan software-software pendukung.

5 faktor yang mempengaruhi Kinerja Database :
Workload (Beban Kerja) :
Seperti transaksi online, analisis data warehouse, dan sistem command yang datang beberapa kali.
Throughput :
Merupakan kemampuan sebuah computer dalam memproses data.
Resources (Sumber Daya) :
Contohnya : Software and Hardware.
Optimization (Optimasi) :
Optimasi database, memformula query.
Contention (Kres) :
Yaitu kondisi di mana dua atau lebih komponen dari beban kerja sedang mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan.

Sistem performa diantaranya :
Operating system
Hardware Configuration
DBMS

Sistem monitoring merupakan sistem yang didesain untuk memberikan feedback (informasi/keadaan sistem) ketika program sedang menjalankan funginya.
Memonitoring/memantau kinerja dan masalah database
Memonitoring/memantau kinerja dan masalah database.
Dengan cara SQL Tuning.
Tujuan dari tuning adalah mengurangi response time untuk end user dari system, atau mengurangi resource yang digunakan untuk memproses pekerjaan yang sama. Dengan Mengurangi Workload.

Contohnya : dengan menggunakan index

DATABASE PERFORMANCE
Database (DB) itu didalam DBMS
DB = DBMS , DBA

Teknik untuk optimasi database
Ada banyak cara yang dapat dan harus dilakukan agar proses server database dapat berlangsung cepat. Dalam pengembangan aplikasi database, hal ini biasa disebut dengan istilah performance tuning, karena berkenaan dengan kinerja/performance database.

Fokus :
    - mempercepat kinerja -> perawatan struktur database
    - optimalisasi desain dan parameter -> mengefisienkan database
    - pembangunan fisik objek database -> mengurangi risiko dan kesalahan yang terkait dengan pemeliharaan manual database

5 Komponen Database:
- struktur file
- struktur memori
- Proses
- segmen rollback
- redo log
 3 cara mengubah parameter:
- Dinamis -> tanpa restart SQL Server
- Non-dinamis -> restart SQL Server
- Dinamis – non dinamis

Database Log
Semua perubahan data dalam database di catat dalam database log
Database log adaalh configurasi sistem database lain yang bisa mempengaruhi performa. log database bisa di sebut dengan log transaksi. semua perubahan terhdap aplikasi di dalam database akan ter simpan dalam database log.
Dalam database terdapat system checkpoint dimana record dari log dan perubahan dalam database akan tersimpan di disk. frekuensi system checkpoint dapat di atur sesuai keinginan dba

Monitor Sistem
Memonitoring/memantau kinerja dan masalah database
memonitor sistem operasi, jaringan, server transaksi, dan setiap middleware sistem lainnya untuk masalah kinerja
Sistem Katalog
Untuk mengelola lingkungan database

Konfigurasi Hardware
Hardware untuk efisiensi operasi DBMS
Hal-hal yang harus diperhatikan DBA untuk menjamin lingkungan hardware yang optimal:
- Kesesuaian hardware dan kapasitasnya dengan lingkungan DBMS
- Firmware terbaru untuk komputer
- Kecukupan jumlah memori untuk instal software yang diperlukan jumlah yang tepat ruang penyimpanan disk telah dialokasikan dan dikonfigurasi untuk digunakan oleh DBMS
- Kesesuaian jenis penyimpanan disk yang digunakan dengan volume data yang besar dan kecepatan   tinggi dari query database
- Kabel jaringan
- Operasional koneksi fisik
- Koneksi power supply
- Koneksi perangkat perlindungan gelombang

Penggunaan Memori
“Relational database love memory”.. dan semua dbms pasti menggunakan memori, tetapi jumlah penggunaan memori akan berbeda-beda pada hal yang berbeda-beda.
 jadi sesuai kata2 relational database love memory, maka semakin banyak memori yang kita alokasikan, maka kinerja juga akan semakin baik

Optimalisasi Database
Partitioning : Memecahkan satu tabel menjadi beberapa section
Raw partitions versus file systems :memilih apakah akan menyimpan data basis data dalam sebuah file OS-dikendalikan atau tidak
Indexing :memilih indeks yang tepat dan mengaktifkan query yang efisien
Denormalization :Pencapaian kinerja yang lebih baik
Clustering :pengurutan data pada disk
Interleaving data :menggabungkan data-data dari beberapa tabel ke dalam sebuah file
Free space :Meninggalkan space untuk pengembangan data
Compression :Mengecilkan ukuran file
File placement and allocation :Meletakkan file sesuai lokasi yang tepat
Page size :ukuran halaman yang tepat untuk penyimpanan data dan input/output
Reorganization :menghapus inefisiensi dari database dengan menyelaraskan dan restrukturisasi objek database.

Contoh software pendukung sistem database:
    • Transaction processors like CICS and Microsoft Transaction     Server
    • Networking software such as TCP/IP and SNA
    • Message queueing software such as MQSeries and MSMQ
    • Web connectivity and development software such as           ColdFusion
    • Programming languages such as Java, COBOL, and C
Comments
0 Comments